Kamis, 11 November 2010

Fakta 17 Agustus 1945 yang tidak diajarkan di sekolah



Tujuh belas Agustus merupakan hari besar kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tanggal tersebut, 64 tahun yang lalu merupakan hari paling bersejarah negeri ini karena di hari itulah merupakan awal dari kebangkitan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan sekaligus penanda awalnya revolusi. Namun, ada beberapa hal menarik seputar hari kemerdekaan negeri kita tercinta ini yang sayang jika belum Anda ketahui.


1. Soekarno Sakit Saat Proklamirkan Kemerdekaan
Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00 (2 jam sblm pembacaan teks Proklamasi), ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Saat itu, tepat di tengah2 bulan puasa Ramadhan.

'Pating greges', keluh Bung Karno setelah dibangunkan dr Soeharto, dokter kesayangannya. Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.

Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. 'Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!', ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya; masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai...



2. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Dibuat Sangat Sederhana
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor, dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nanti selama lebih dari 300 tahun!



3. Bendera dari Seprai
Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!



4. Akbar Tanjung Jadi Menteri Pertama “Orang Indonesia Asli”
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar 'orang Indonesia asli'. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. 'Orang Indonesia asli' pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan (1988-1993)



5. Kalimantan Dipimpin 3 Kepala Negara
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia. Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).



6. Setting Revolusi di Indonesia Diangkat Ke Film
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, 'Tahun Vivere Perilocoso' (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film - dalam bahasa Inggris; 'The Year of Living Dangerously'. Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan Australia yg ditugaskan di Indonesia pada 1960-an, pada detik2 menjelang peristiwa berdarah th 1965. Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing!



7. Naskah Asli Proklamasi Ditemukan di Tempat Sampah
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.



8. Soekarno Memandikan Penumpang Pesawat dengan Air Seni
Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak ada tempat. Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang.



9. Negatif Film Foto Kemerdekaan Disimpan Di Bawah Pohon
Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini. Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?



10. Bung Hatta Berbohong Demi Proklamasi
Kali ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi, Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan senjata kepada Jawaharlal Nehru. Cara untuk pergi ke India pun dilakukan secara rahasia. Bung Hatta memakai paspor dengan nama 'Abdullah, co-pilot'. Lalu beliau berangkat dengan pesawat yang dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yang kemudian menjadi menteri pada kabinet PM Morarji Desai. Bung Hatta diperlakukan sangat hormat oleh Nehru dan diajak bertemu Mahatma Gandhi.

Nehru adalah kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Dandhi mengetahui perjuangan Hatta. Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru bahwa 'Abdullah' itu adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar kepada Nehru, karena tidak diberi tahu yang sebenarnya.'You are a liar !' ujar tokoh kharismatik itu kepada Nehru.

Olahraga yang baik di pagi hari





Kebanyakan orang merasa sedikit pusing, lambat dan badan kaku ketika bangun di pagi hari. Dengan olahraga pagi bukan hanya menghilangkan keluhan tersebut, tetapi juga meningkatkan semangat dan energi.

Dengan menggunakan waktu di awal hari untuk olahraga dan peregangan otot, akan membuat detak jantung meningkat dan dapat memberikan energi yang membantu menjaga suasana hati baik sepanjang hari.

Apa saja olahraga yang baik dilakukan di pagi hari?

Dilansir Livestrong, Jumat (12/11/2010), berikut beberapa olahraga yang paling baik dilakukan di pagi hari:

1. Jalan kaki
Jalan kaki adalah latihan fisik yang memberi banyak manfaat. Berjalan kaki merupakan salah satu olahraga yang memberikan risiko cedera sangat rendah, juga menggabungkan antara peregangan dan kardio (olahraga jantung) dengan gerakan otot yang kuat.

Menurut Cleveland Clinic, memulai hari dengan berjalan kaki juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh, karena berjalan merangsang produksi antibodi dan limfosit T.

Selain itu, berjalan kaki dapat dilakukan di mana-mana dan di hampir semua kondisi. Setidaknya lakukan jalan kaki secara rutin selama paling sedikit 20 sampai 30 menit setiap hari.

2. Yoga
Mulailah hari dengan fleksibilitas dasar dan pelatihan keseimbangan dengan melakukan yoga selama beberapa menit. Yoga sangat efektif untuk menghilangkan stres dan meningkatkan relaksasi, mengencangkan otot serta membangun kekuatan.

Karena otot sering kaku dan nyeri di pagi hari, melakukan serangkaian gerakan yoga yang lembut adalah cara yang baik untuk menghangatkan dan mempersiapkan tubuh untuk aktivitas lainnya.

3. Aktifitas aerobik
Selain membantu jantung bekerja lebih efisien dan membantu membakar kalori ekstra, aerobik adalah cara yang baik untuk menggabungkan latihan berat menjadi rutinitas yang lebih singkat.

Pilih kegiatan aerobik yang menarik minat Anda, seperti bersepeda, jogging atau berenang.

Minggu, 07 November 2010

Ini baru namanya cinta

Ada seorang cewek memberikan tantangan kepada cowoknya untuk hidup tanpa dirinya, untuk tidak ada komunikasi sama sekali antara mereka selama sehari..Dia berkata pada cowoknya, kalo kamu bisa melewati itu, aku akan mencintai kamu selamanya.. Si cowoknya pun setuju,, dia tidak sms/telpon ceweknya seharian..

Tanpa dia ketahui bahwa ceweknya hanya memiliki 24 jam untuk hidup, karena dia terkena kanker.

Keesokan harinya cowonkya pergi ke rumah ceweknya. Air matanya pun tiba2 menetes melihat ceweknya sudah terbaring dengan surat di tangannya yang tertulis "Kamu Berhasil Sayang, bisakah kamu lakukan itu setiap hari?? I LOVE YOU.."

Don't Ever lost contact with someone you care, you'll never know what's gonna happen the next day, or the day after that..

Even a single "hi" or a "good morning" Before you know that someone is no longer there....

Filosofi Pernikahan dari Teman yang Bijak

Usia saya baru menginjak ke 22 tahun. Tapi temen saya yang udah nikah udah lumayan banyak. Saya sebenarnya gak ngerti, apa saya yang kelamaan nikahnya atau malah mereka yang kecepetan. Menurut buku yang pernah saya baca, usia ideal perempuan menikah adalah usia 20 dan pria usia 25 tahun. Jadi, jika dilihat secara kasar dari faktor umur saya sebenarnya telah cukup umur untuk mengadakan sebuah pernikahan.

Namun, pernikahan bukan hanya sekedar faktor usia. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, baik dari segi mental maupun materi. Menggabungkan dua orang dengan latar belakang berbeda dalam satu biduk pernikahan bukanlah perkara mudah. Tidak hanya butuh cinta, tetapi juga komitmen untuk terus berjalan beriringan hingga maut menjemput. Namun, seringkali pernikahan di masa kini hanya berlandaskan rasa yang diagungkan disebut cinta tanpa modal. Padahal untuk membuat perut kenyang, tidak bisa dengan hanya makan cinta.

Hingga saya ingat sebuah pemmbelajran berharga ketika bertandang ke rumah teman lama yang telah menikah lebih dulu saat baru menginjak usianya yang ke 18 tahun. Di rumahnya yang mungil dan belum selesai dibangun, dia tinggal dengan suami dan keluarga mertua. Satu hal yang membuat saya kagum dengan keluarga ini adalah cara pandang suaminya memandang segala hal. Setiap kata yang terlontar dari mulutnya sangat bijak. Mungkin faktor usia memang memengaruhi cara pikir seseorang untuk menjadi lebih dewasa. Suami temen saya ini memang berusia hampir 30 tahun, jauh di atas kami.

Ketika topik permbicaraan menyinggung masalah pernikahan, dia mengatakan bahwa pernikahannya hanya bermodal keyakinan. Belum ada cinta mengingat mereka baru kenal sebentar kemudian memutuskan untuk melegalkan hubungan ke pernikahan. Dia dan teman saya yakin bahwa inilah saat yang tepat untuk mengakhiri masa lajang. Begitu dasyatkah arti pernikahan sesungguhnya?

Dengan keterbatasan pengetahuan, saya kemudian mengatakan bahwa sebuah lembaga perkawinan, bagaimanapun bentuknya, pasti membutuhkan sokongan dana yang tidak sedikit. Sebelum, selama, dan setelah pernikahan dilangsungkan semuanya memerlukan dana agar dapat berjalan lancar. Dengan bijak dia menjawab bahwa pernikahan merupakan sunnah yang tidak memberatkan umat-Nya, malah merupakan pembuka jalan rejeki. Dia mengatakan bahwa sebelum menikah, kerjaanya serabutan da uang hasil keringatnya entah kemana. Setelah menikah, hidupnya menjadi lebih teratur dengan mendapatkan pekerjaan baru. Istrinya yang tidak lain adalah sahabat kecil saya pun mendapatkan pekerjaan baru di sebuah percetakan. Dia bilang ini rejeki yang dijanjikan-Nya kepada hamba yang percaya bahwa pintu rejeki akan semakin terbuka ketika kita menyempurnakan separuh agama dengan menikah.

Dalam hati, saya setuju dengan apa yang diungkapkan oleh suami teman saya. Saya merasa pandangan  saya tentang pernikahan selama ini salah. Pernikahan tidak melulu soal uang, yang terpenting adalah percaya dan ikhlas. Namun, nyatanya pernikahan tidak begitu saja mudah dilakukan. Tetap banyak hal yang harus dipersiapkan sebelumnya dan tentu bukan hanya uang.

Sebongkah Mimpi di Usia Muda

Saya yakin setiap orang pasti memiliki keinginan menjadi kaya, atau setidaknya tidak kekurangan dalam hal materi. Menjadi miskin memang bukan sesuatu yang menyenangkan. Namun, hanya segelintir orang yang mampu menjadi "orang". Entah itu karena warisan, hibah, atau yang paling tinggi prestisenya adalah kaya karena hasil keringatnya sendiri. Tak peduli dari keluarga mana dia berasal.

Saya memiliki sahabat yang sangat berjiwa bisnis. Hampir semua barang menjadi komoditi yang diperdagangkan olehnya. Dia tidak hanya berjualan secara offair, tetapi juga secara on line melalui berbagai macam situs gratis. Dia pernah cerita kalau keuntungan yang dia ambil bisa sampai 100 persen. Terlepas hal itu termasuk riba atau tidak, yang jelas itu fantastis! Terlebih barang jualannya hampir selalu laris manis diserbu pembeli. Bisa dibayangkan betapa besar keuntungan yang dia dapat.

Satu hal yang sangat membuat saya kagum adalah ketika dia bilang bahwa keuntungan yang dia dapat selama ini ternyata dia sisihkan sebagian untuk ditabung buat biaya haji. Dia sangat ingin menginjakkan kaki di tanah suci. Ternyata dari penampilannya luarnya yang terkesan hedonis, dia juga memikirkan kebutuhan akhiratnya. Hal ini pula yang membuat saya malu sebagai manusia. Saya hanya bisa membuat banyak impian besar, tetapi banyak diantaranya hanya nol besar hanya karena saya enggan memulai langkah awal. Saya selalu menganalisis berbagai macam kemungkinan buruk yang mungkin saja muncul. Saya begitu takut jatuh sehingga pada akhirnya saya tidak pernah benar-benar melangkah maju.

Hingga suatu saat saya belajar lagi sahabat saya itu. Dia bilang habis kehilangan uang beberapa juta karena ditipu teman bisnis. Uangnya dilarikan kabur tanpa jejak. Dia menyesali keadaan, tapi tidak lama kemudian dia bangkit lagi dengan memulai bisnis baru yang berbeda. Dia melangkah lagi seperti tak pernah terjadi apa-apa. Obsesinya menjadi kaya mampu membuatnya selalu optimis. Sekali lagi saya berhasil dibuat malu olehnya. Sudah banyak yang dia lakukan untuk mimpinya, sedangkan saya hanya menjadi penonton dari jatuh bangunnya orang.

Sebenarnya saya tidak benar-benar diam. Saya juga bergerak, saya juga melangkah. Namun, saya cepat jenuh dengan segala hal yang teratur dan terkesan monoton. Saya selalu mencari variasi sebelum menyelesaikan pekerjaan yang lama. Hal ini membuat banyak hal yang saya lakukan tidak pernah selesai. Tidak pernah mencapai klimaks. Sekarang pun saya sedang mencari di tumpukan mimpi-mimpi saya, apakah ada impian yang benar-benar menarik untuk diwujudkan sehingga membuat saya hidup dan berkembang di dalamnya. Saya ingin menjadi seseorang yang tidak hanya menjadi penggembira, tetapi saya juga ingin  menjadi seseorang yang juga diperhitungkan. Karena saya ada, tidak hanya sebuah nama.

Brilian Menghadapi Perubahan

Hal yang paling sulit dilepaskan adalah "kenyamanan". Nyaman dalam segala hal. Nyaman dengan teman-teman sebaya. Nyaman dengan suasana bersahabat dengan tetangga. Nyaman tinggal dengan orang tua.Nyaman dengan segala macam kegiatan yang menyenangkan. Nyaman dengan segala macam perhatian. Nyaman dengan segala bentuk kasih sayang.

Namun, hingga pada suatu titik, kita akan dihadapkan pada perubahan. Entah itu perubahan kecil atau perubahan yang lebih besar. Walaupun seringkali kita tak berani menghadapinya, perubahan akan selalu datang dalam berbagai kondisi.  Terkadang berdampak menyenangkan, tetapi lebih sering menyedihkan. Semakin dewasa seseorang maka semakin bijak dia dalam menghadapi perubahan.

Seringkali ketika melihat album lama, kita jadi ingin kembali mengulang masa-masa itu. Kita merasa dahulu lebih baik daripada sekarang. Dahulu tidak serumit sekarang. Dahulu tidak ada tanggung jawa sebesar ini. Pada titik ini kita akan merasa kita belum siap menghadapi kerumitan yang semakin sering muncul seiring bertambahnya umur. Namun, percayalah tidak ada masalah yang dilimpahkan ke bahu manusia di luar kemampuannya. Tuhan hanya memberikan masalah kepada hamba-Nya sesuai dengan porsinya. Kita harus meyakini bahwa setiap masalah diciptakan dengan jalan keluar. Tugas kita hanya mencari dimana jalan itu. Jalan terbaik untuk menyikapi perubahan yang muncul sehingga kita menjadi terbiasa dan kembali merasa nyaman dengan dunia yang baru.

Kamis, 04 November 2010

Mutiara Hijau di Dataran Ungaran

Tidak banyak yang tau bahwa Ungaran yang selama ini identik dengan nama kota ternyata hanya sebuah nama kecamatan di daerah Kabupaten Semarang. Jalan raya di Ungaran merupakan jalan utama penghubung Semarang-Solo. Tidaklah mengherankan jika akhirnya di pinggir jalan dipadati pertokoan yang menjual oleh-oleh atau sekedar tempat beristirahat melepas lelah. 

Perekonomian di daerah ini pun semakin bergeliat dengan dibangunnya jalan tol Semarang-Solo serta Pemerintah Daerah setempat yang sedang giat meningkatkan promosi pariwisata di sini. Tempat wisata di Ungaran lebih condong ke wisata alam seperti hutan wisata penggaron, taman outbond Sidomukti, Kebon Teh Banaran, pendakian Gunung Ungaran, Candi Gedong Songo, serta berbagai jenis pemancingan air tawar yang memenuhi Bandungan. Setiap weekend bisa dipastikan jalan-jalan di Ungaran padat dijejali kendaraan yang berbondong-bondong mengunjungi wahana wisata yang tertata apik di daerah ini.

Pendidikan di daerah ini pun tergolong maju. Beberapa sekolah bahkan telah bertaraf internasional dengan membuka kelas imersi. Sebagian lainnya telah memenuhi standar nasional. Kualitas lulusannya pun tidak perlu diragukan lagi. Banyak diantaranya yang diterima di berbagai perguruan tinggi kedinasan milik pemerintah bahkan mendapat beasiswa keluar negeri. Hal ini membuktikan bahwa anak "gunung" tidak kalah pintar dibandingkan dengan anak kota. Dan itu menjadi salah satu kebanggaan tersendiri dalam diri saya sebagai anak yang lahir dan bersekolah di daerah ini.


Ungaran, dimanapun aku menginjakkan kaki kelak, kamu tetap mekar di hatiku :D

Diet Ala Jepang, tanpa Olahraga


Di jepang sedang mewabah diet yang gampang, gak perlu olahraga. Namanya Diet Pisang Pagi.
Caranya cukup mudah kok dan tanpa olahraga !

1. Makanlah 2 buah pisang sebelum sarapan
2. Makanlah 2 buah pisang sebelum makan siang
3. Makanlah 1 buah pisang sebelum makan malam

Sehingga jumlah pisang yang dikonsumsi dalam 1 hari ada 5 buah.
Agar proses penurunan berat badan dapat berlangsung dengan lebih cepat ada baiknya mengikuti hal-hal berikut ini :

- Jangan makan di atas pukul 8 malam
- Perbanyak minum air putih hangat dan hindari minuman dingin
- Hindari makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi atau mie.
- Hindari makanan yang banyak mengandung minyak seperti gorengan
- Tidur tepat waktu (jangan begadang)

Dalam menjalankan program ini anda dapat makan makanan lain seperti daging, ikan, sayuran, dan lain sebagainya tetapi sebaiknya tidak dibarengi dengan nasi. Caranya cukup mudah kok dan tanpa olahraga !

Rabu, 03 November 2010

Makassar, Pelangi di Sulawesi Selatan

Kota Makassar memiliki posisi strategis. Kota ini terletak di persimpangan lalu lintas Sulawesi. Secara geografis kota ini merupakan daerah pantai datar dengan tingkat kemiringan 0-5 derajat ke arah barat. Kota yang memiliki luas 175,77 km2 itu juga diapit Sungai Tallo dan Jeneberang.

Dari gambaran selintas, tampak bahwa secara geografis Makassar sangat strategis dilihat dari kepentingan ekonomi atau politik. Dari sisi ekonomi, ia juga menjadi simpul jasa distribusi yang tentunya lebih efisien dibandingkan daerah lain.

Menyadari akan potensi itu, tak mengherankan jika Pemkot Makassar yakin mampu mengembangkan kota yang dulu bernama Ujung Pandang itu secara lebih baik. Menurut Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Makassar memiliki banyak keunikan atau keunggulan.

Pertama, posisinya berada di tengah-tengah wilayah Indonesia atau disebut Centre Point of Indonesia. Kota ini memiliki beberapa ikon sebagai ciri khas: Lapangan Karebosi (luasnya sekitar 4 ha), Pantai Losari dan Benteng Fort Roterdam. Tak lupa, makanan tradisionalnya yang khas, seperti Coto Makassar, Konro, Sop Saudara, dan hasil laut yang segar.

Kedua, sebagai ibukota Sul-Sel, Makassar merupakan pintu gerbang Indonesia Timur. Sebab, tidak ada pesawat yang melintas ke bagian Indonesia Timur tanpa singgah di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Demikian pula, Pelabuhan Makassar sebagai jembatan perhubungan laut ke kawasan Indonesia Timur.

Ketiga, menjadi pusat pelayanan kawasan Indonesia Timur. Alasannya, di kota ini terdapat kantor atau fasilitas yang memiliki wilayah kerja Indonesia Timur, baik institusi pemerintah maupun swasta, seperti sektor perbankan, telekomunikasi, juga wilayah pertahanan udara. Kondisi dan kualitas infrastruktur di wilayah ini relatif lebih lengkap dan berkualitas dibandingkan daerah-daerah lain di kawasan Indonesia Timur.

Keempat, sebagai barometer ekonomi, politik dan keamanan regional serta penghela lokomotif perekonomian Indonesia Timur. Pasalnya, dari daerah inilah terdapat ketergantungan produksi dan distribusi dari dan ke wilayah Indonesia Timur lainnya.
 
Penduduk Sulawesi Selatan terdiri atas empat suku bangsa utama. Suku bangsa Toraja terkenal mempunyai budaya spesifik, bernuansa religius tampak pada upacara-upacara kematian, rumah tradisional dengan atapnya melengkung, ukiran yang cantik dan warna yang alami. Suku bangsa Makassar, Bugis dan Mandar terkenal sebagai pelaut patriotik baik dimasa perang maupun dimasa damai. Dengan perahu layar tradisionalnya mengarungi lautan kepulauan Indonesia sampai kebagian utara Australia, beberapa pulau di samudera Pasifik sampai kepantai Afrika.

Latar belakang geografis, prasejarah dan sejarah Sulawesi Selatan telah melahirkan unsur budaya yang menarik. Seseorang dapat mengamati, menikmati dari pengalarnan pada keunikan budayanya dan hanya diternukan didaerah ini, termasuk didalamnya upacara-upacara, tari-tarian, seni ukir, tenunan cantik yang ditenun dari bahan benang kapas dan sutera dan pemandangan alam tropis yang sangat menakjubkan.

POTENSI BESAR KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN

Kota Makassar lebih dikenal khalayak dibandingkan dengan Kabupaten Gowa. Padahal kenyataannya, sampai sekarang Kabupaten Gowa ibaratnya masih menjadi ibu bagi kota ini. Kabupaten yang hanya berjarak tempuh sekitar 10 menit dari Kota Makassar ini memasok sebagian besar kebutuhan dasar kehidupan kota. Mulai dari bahan material untuk pembangunan fisik, bahan pangan terutama sayur-mayur, sampai aliran air bersih dari Waduk Bili-bili.

Kemampuan Kabupaten Gowa menyuplai kebutuhan bagi daerah sekitarnya dikarenakan keadaan alamnya. Kabupaten seluas 1.883,3 kilometer persegi ini memiliki enam gunung dengan yang tertinggi Gunung Bawakaraeng. Daerah ini juga dilalui Sungai Jenebarang yang di daerah pertemuannya dengan Sungai Jenelata dibangun Waduk Bili-bili. Keuntungan alam ini menjadikan tanah Gowa kaya akan bahan galian, di samping tanahnya subur.

Bahan-bahan galian golongan C di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Jenebarang seperti pasir, batukali, dan kerikil secara turun-temurun mampu memberikan nafkah bagi penduduk sekitarnya. Kontribusi sektor ini dalam kegiatan ekonomi tahun 2000 nilainya Rp 105,4 milyar atau 9,13 persen saja. Namun, sumbangan sektor ini terhadap kas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) cukup signifikan.

Pada tahun anggaran 2001, Pemkab menargetkan Rp 2,03 milyar dari pajak bahan galian golongan C untuk mengisi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kegiatan penggalian memang cukup besar karena selain tersedia dari DAS, juga batu gunung, dan tanah liat. Truk-truk lalu-lalang mengangkut material ini di sepanjang jalan protokol yang menghubungkan Kabupaten Gowa dengan Kota Makassar.

Bahan galian memang mampu memberikan pemasukan yang besar bagi kas Pemkab Gowa. Pos pajak ini mendominasi pendapatan hingga mencapai 65 persen dalam PAD tahun anggaran 2001 yang besarnya Rp 
3,11 milyar.

Potensi Kabupaten Gowa yang sesungguhnya adalah sektor pertanian. Pekerjaan utama penduduk kabupaten yang pada tahun 2000 lalu berpendapatan perkapita Rp 2,09 juta ini adalah bercocok tanam, dengan subsektor pertanian tanaman pangan sebagai andalan. Sektor pertanian memberi kontribusi sebesar 45 persen atau senilai Rp 515,2 milyar. Lahan persawahan yang tidak sampai 20 persen (3,640 hektar) dari total lahan kabupaten, mampu memberikan hasil yang memadai. Dari berbagai produksi tanaman pertanian seperti padi dan palawija, tanaman hortikultura menjadi primadona.

Kecamatan-kecamatan yang berada di dataran tinggi seperti Parangloe, Bungaya, dan terutama Tinggimoncong merupakan sentra penghasil sayur-mayur. Sayuran yang paling banyak dibudidayakan adalah kentang, kubis, sawi, bawang daun, dan buncis. Per tahunnya hasil panen sayur-sayuran melebihi 5.000 ton. Sayuran dari Kabupaten Gowa mampu memenuhi pasar Kota Makassar dan sekitarnya, bahkan sampai ke Pulau Kalimantan dan Maluku melalui Pelabuhan Pare-pare dan Pelabuhan Mamuju.

Selain bertani sayur yang memiliki masa tanam pendek, petani Gowa juga banyak yang bertani tanaman umur panjang. Salah satunya adalah tanaman markisa (Fassifora sp). Mengunjungi Makassar, kurang afdol rasanya kalau tidak membawa buah tangan sirup atau juice markisa. Tengok pemandangan di bandara atau pelabuhan. Kebanyakan para calon penumpang yang akan meninggalkan Makassar membawa sari buah beraroma segar ini. Tanaman yang berasal dari daratan Amerika Selatan ini identik dengan Sulawesi Selatan. Desa Kanreapia, Kecamatan Tinggimoncong merupakan salah satu daerah penghasil markisa di Kabupaten Gowa. Sayangnya, markisa yang rasa buahnya manis asam dan mampu menggerakkan industri kecil makanan dan minuman ini kini mulai kurang diminati petani. Menanam markisa memang tidak mudah. Kecuali karena masa tanamnya panjang, markisa memerlukan perawatan khusus, seperti tinggi permukaan tanah, pupuk, dan obat-obatan yang cukup mahal.

Selain itu, harga markisa juga tidak stabil dan cenderung terus menurun. Tanaman merambat ini memiliki satu masa panen per tahun (November-Januari), dengan produksi sekitar 300.000 buah per hektar. Jika harga pada masa panen raya, satu kilo (kurang lebih 25 buah) hanya Rp 500 sampai Rp 800, petani hanya menerima Rp 6,0 juta-Rp 9,6 juta per hektarnya. Keadaan ini yang mendorong luas tanam markisa terus menurun. Pada tahun 1996 terdapat 1.241 hektar dengan produksi 21.861 ton. Empat tahun kemudian luas tanam menjadi 854 hektar dengan produksi 7.189 ton. Petani banyak beralih tanam dari markisa ke sayuran karena lebih pendek masa tanamnya.

GRAMEDIA ON SALE!!!


Baru aja saya mendapatkan buku-buku bagus di gramedia dengan harga yang amat sangat murah. Dengan bermodalkan selembar gocap, saya dapat buku novel lima biji karangan Mira W. Lumayan lah bisa buat mengisi waktu “luang” di kantor. Bukan hanya novel yang dapet diskon, komik pun kena diskon juga dengan harga rata-rata lima ribu perak per item. Trus ada juga buku-buku mengenai software dan komputer dibandrol dengan rata-rata lima belas ribu. Menurut pengamatan saya buku-buku di sana dihargai tidak lebih dari empat puluh ribu perak. Fantastis!

Saya tidak tau diskon ini berlaku sampai kapan dan dimana aja. Tapi kemarin saya ke gramedia matraman waktu hari senin sepulang dari kantor dan menemukan diskon. Sebuah ketidaksengajaan yang menyenangkan di sore yang macet. Semoga diskonan ini juga terjadi di tempat dan waktu yang lain J.