Rabu, 18 Mei 2011

Selayang Pandang Kota Sutera Wajo

18 Mei 2011

Saat mendengar kata Sulawesi Selatan, biasanya pikiran kita langsung terlintas pada Makassar, Bone, ataupun Tana Toraja. Padahal kalau kita mengkaji lebih jauh, Sulawesi Selatan tidak hanya tentang ketiga daerah tersebut. Banyak daerah menarik di propinsi ini yang belum familiar di telinga kita karena kurangnya pemberitaan di media massa. Salah satunya adalah Kabupaten Wajo.


Kabupaten Wajo merupakan daerah yang terletak di tengah-tengah Propinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.506,19 km2 atau hanya 4,01 persen dari luas Propinsi Sulawesi Selatan. Sampai dengan akhir tahun 2009 Kabupaten Wajo terdiri dari 14 kecamatan dan 176 desa/kelurahan. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Teluk Bone di sebelah timur sehingga memudahkan akses ke Sulawesi Tenggara melalui penyeberangan kapal feri.

Penduduk di Kabupaten Wajo menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun sebesar 0,93 persen.  Kondisi ini sejalan dengan data Susenasw 2009 yang menunjukkan bahwa persentase wanita yang menikah di usia muda mengalami peningkatan dan prevalensi pemakaian alat/cara KB pada Pasangan Usia Subur (PUS) mengalami penurunan.

Pada tahun 2009 penduduknya telah mencapai angka 382.450 jiwa dengan sex ratio sebesar 91,28 persen. Hal ini berarti bahwa jumlah penduduk perempuan di wilayah ini lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki. Jika dikaitkan dengan luas wilayahnya, kepadatan penduduk di Kabupaten Wajo hanya 152 jiwa/km2.

Ditinjau dari segi pendidikan, mayoritas penduduk di Kabupaten Wajo tidak/belum tamat SD. Untuk meningkatkan kualitas penduduk di Kabupaten Wajo, Dinas Pendidikan setempat telah mengambil kebijakan meningkatkan jumlah pengajar di semua jenjang pendidikan. Namun, upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Bahkan, tingkat partisipasi sekolah semakin menurun seiring dengan meningkatnya jenjang pendidikan. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah yang harus dicarikan solusi terbaik sehingga tidak menjadi masalah klasik yang tidak kunjung selesai.

Sementara itu, jika ditinjau lebih jauh dari segi kualitas pelayanan kesehatan, persentase balita yang persalinannya ditolong oleh tenaga medis dan dokter telah melebihi 50 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat mulai sadar untuk mengurangi resiko kematian ibu dan anak saat persalinan dengan datang ke tenaga profesional di bidang medis. Bahkan, persentase bayi yang disusui secara eksklusif di wilayah ini mencapai lebih dari 60 persen. Ini menunjukkan prestasi menarik di bidang kesehatan yang harus terus ditingkatkan seiring berjalannya waktu.

Geliat pariwisata di Wajo pun menunjukkan eksistensinya dengan kedatangan para turis domestik dan mancanegara yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini tentu saja berdampak positif pada tingkat hunian hotel dan penggunaan alat transportasi yang juga mengalami peningkatan. Mengacu pada kemajuan di sektor pariwisata dan transportasi ini, seyogyanya Pemerintah Daerah setempat berinisiatif untuk melakukan perbaikan dan penambahan infrastruktur di segala bidang. Kabupaten Wajo yang terkenal sebagai salah satu sentra dagang dan penghasil kain sutera di Provinsi Sulawesi Selatan jangan sampai tergerus oleh infrastruktur yang minim.

Jayalah Wajo, semoga visimu untuk menjadi salah satu kabupaten terbaik di Sulawesi Selatan cepat terwujud.

# Cita Puspita Sari, S.ST. #


1 komentar:

  1. pre wed dmkassar yah...album hard cover uk\20*30cm 2.500.000 tuk uk\30*40 3000.000

    BalasHapus